Postingan

Cerita Bersambung "Titik Setrip" part 2

Ana menjerit hingga tersungkur pingsan. Ia tak mampu menguatkan dirinya dengan mengingat kembali memori disaat Ia kehilangan Nanda. Hujan mengguyur tubuhnya yang kian hari kian melemah. Angin menggugurkan dedaunan hingga berjatuhan pada tubuh gadis itu.    Dhea yang sedari tadi mencari kepergian Ana akhirnya menemukannya. Terkejut, panik, tak tahu apa yang harus Ia lakukan. Membopong pun tak dapat Ia lakukan sendiri. Apapun caranya, menghubungi Radhika adalah cara yang paling tepat. “Halo… assalamualaikum… Radhika!” Dhea panik, dan bergetar kedinginan karena hujan telah membasahi seluruh tubuhnya. “Waalaikumsalam… Dhea, An… Ana… udah ketemu belum?” Radhika pun ikut panik hingga tergagap. “Aku ada di kebun belakang sekolah… Ana pingsan, cepat Kamu kesini, Aku takut Ana kenapa-napa Radh…” “Iya, Aku kesana!” ***    Ana membuka mata setelah koma beberapa hari akibat terkena hypothermia. Kondisi Ana yang pada saat itu sangatlah lemah membuat tubuhnya drop...

Cerita Bersambung "Titik Setrip"

Titik Setrip Benci hingga Aku mencintainya… (part 1)    Angin berhembus kencang. Meniup dedaunan, dan apa saja yang ada di hadapannya. Hembusan yang begitu dingin hingga membuatnya tergigil. Di atas sana awan gelap masih setia menemaninya. Tak peduli apapun yang terjadi Ia masih berdiri, terpaku, meratapi kesendiriannya. Sadar atau tidak, angin telah menerbangkan pita rambut kesayangannya. Ia tetap terdiam. Menunggu. Menunggu seseorang yang Ia sayangi datang…    Ia masih tak percaya apa yang telah terjadi, Nanda Abiyasa Reno telah tewas di tempat kejadian ketika sebuah truk menyambar tubuhnya hingga meregang nyawa. Kini hanya tinggal lah nama remaja laki-laki pecinta bus itu, dan kenangan indah persahabatan mereka berdua. Dan Takdir mengatakan sekarang Ana masih hidup dengan Nanda yang telah meninggalkannya untuk selamanya. ***    Ana Alcantara, sosok gadis periang, ramah tamah, dan humoris. Tidak! Kini Ia menjadi seorang gadis yang pemurung,...