Cerita Bersambung "Titik Setrip" part 2
Ana menjerit hingga tersungkur pingsan. Ia tak mampu menguatkan dirinya dengan mengingat kembali memori disaat Ia kehilangan Nanda. Hujan mengguyur tubuhnya yang kian hari kian melemah. Angin menggugurkan dedaunan hingga berjatuhan pada tubuh gadis itu. Dhea yang sedari tadi mencari kepergian Ana akhirnya menemukannya. Terkejut, panik, tak tahu apa yang harus Ia lakukan. Membopong pun tak dapat Ia lakukan sendiri. Apapun caranya, menghubungi Radhika adalah cara yang paling tepat. “Halo… assalamualaikum… Radhika!” Dhea panik, dan bergetar kedinginan karena hujan telah membasahi seluruh tubuhnya. “Waalaikumsalam… Dhea, An… Ana… udah ketemu belum?” Radhika pun ikut panik hingga tergagap. “Aku ada di kebun belakang sekolah… Ana pingsan, cepat Kamu kesini, Aku takut Ana kenapa-napa Radh…” “Iya, Aku kesana!” *** Ana membuka mata setelah koma beberapa hari akibat terkena hypothermia. Kondisi Ana yang pada saat itu sangatlah lemah membuat tubuhnya drop...